Kamis, 25 Desember 2008

2009, Guru Honorer Murni Dapat Insentif

Pemerintah Kota Bandar Lampung tetap mengusulkan insentif guru honorer murni pada tahun anggaran 2009.
Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno di sela-sela peringatan Hari Guru, akhir pekan lalu, mengatakan pemerintah tetap mengusulkan insentif untuk 6.000 guru honorer. Namun, semuanya bergantung pada DPRD. "Jika disetujui Dewan, kami akan memberikan insentif lagi."
Dia berharap insentif yang diberikan kepada guru honorer murni terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan guru dimaksud di Bandar Lampung.
Pada puncak peringatan Hari Guru akhir pekan lalu, Pemerintah Kota Bandar Lampung menyerahkan insentif untuk 6.000 guru honorer murni di Bandar Lampung. Pemberian insentif tersebut diwakilkan kepada 104 guru honorer murni dari 13 kecamatan dan setiap kecamatan diwakili 8 orang.
Insentif yang diberikan kepada guru honorer berjumlah Rp100 ribu/orang/bulan. Insentif disalurkan melalui Bank Pasar Kota Bandar Lampung.
Humas PGHM Kota Bandar Lampung Yulian Willyanus mengatakan usai menerima bantuan secara simbolis, para guru honorer meng-input data guru penerima honoerr. Sebab, data yang ada di Dinas Pendidikan belum lengkap dan belum semua nama serta data guru sudah masuk database.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Bandar Lampung Haryanto yang baru saja melaksanakan studi banding sekolah berstandar internasional (SBI) ke Turki mengatakan di negara tersebut guru harus memiliki sifat ikhlas, bersyukur, dan rela berkorban.
Dia mengatakan saat wawancara untuk menjadi guru, mereka ditanya apakah ikhlas menjadi guru, siap bersikap jujur, dan rela berkorban untuk para anak didiknya. Oleh sebab itu, di Bandar Lampung, PGRI akan menyosialisasi hal tersebut kepada guru.
"Selama ini teman-teman lebih banyak mengeluh dari pada bersyukur. Banyak juga guru yang terus menuntut ini dan itu," kata dia.
Oleh sebab itu, PGRI mengajak semua guru di Bandar Lampung untuk ikhlas mengajar siswa-siswinya. Kemudian pandai mensyukuri semua anugerah yang diberikan Allah, serta rela berkorban untuk kemajuan pendidikan di Bandar Lampung.
Menurut Haryanto, jika guru di Bandar Lampung sudah memegang teguh dan kemudian mengamalkan sikap tersebut, kualitas pendidikan di kota ini akan meningkat signifikan. Namun, untuk mencapai semua itu dibutuhkan dukungan dan kerja sama berbagai pihak.
Sebelumnya, para guru honorer murni di Bandar Lampung diminta membuka rekening di Bank Pasar untuk pencairan insentif guru pada Oktober ini.
Humas Persatuan Guru Honorer Murni (PGHM), Bandar Lampung, Yulian Wiliyanus mengatakan dia mendapat informasi lisan dari Dinas Pendidikan bahwa pencairan insentif guru honorer dilaksanakan akhir Oktober ini. Untuk itu, para guru honorer diminta membuka rekening di bank pasar.
"Info ini masih lisan, edaran tertulis dari Kepala Dinas Pendidikan belum kami terima," kata Wili, sapaan akrabnya.
Menurut dia, database guru honorer murni yang terhimpun dalam PGHM sudah diserahkan ke dinas. Data itu mencakup tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (tata usaha), sesuai dengan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).

Anggaran Tunjangan Diperjuangkan

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Demokrat Kota Bandar Lampung akan berjuang dalam Panitia Anggaran (Panang) untuk mengegolkan anggaran tunjangan guru honorer murni dalam APBD Perubahan 2008.
Anggota Fraksi Partai Golkar Khairul Bakti mengatakan tunjangan bagi guru honorer murni Bandar Lampung harus diperjuangkan karena mereka juga berperan dalam mencerdaskan anak bangsa.
"Jadi, jika guru PNS saja dapat tunjangan operasional, maka guru honorer murni juga harus mendapatkan tunjangan. Karena, dedikasi dan perjuangan guru honorer murni juga sangat besar dalam mendidik generasi penerus bangsa," kata Khairul Bakti kepada Lampung Post, Selasa (13-8).
Sebagai anggota Panang, lanjut Khairul, dia akan mengajak rekan-rekan di Dewan untuk meloloskan anggaran tunjangan insentif guru honorer murni dalam APBD Perubahan 2008. "Bagaimana kita dapat meningkatkan kesejahteraan guru jika tunjangan mereka sebagai guru honorer sangat minim," kata Sekretaris DPD II Partai Golkar Bandar Lampung itu.
Anggota Fraksi Partai Demokrat Hj. Syarifah juga meminta Pemkot mengusulkan anggaran tunjangan bagi guru honorer murni yang tergabung dalam FGHM Kota Bandar Lampung. Jika Dinas Pendidikan menganggarkan dana tunjangan tersebut, Panang di Dewan akan memperjuangkan untuk lolos dalam APBD Perubahan 2008. Sehingga, pada tahun ini juga, guru honorer murni akan mendapatkan harapan baru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Bandar Lampung itu juga meminta semua anggota fraksi yang duduk di Panang untuk satu persepsi akan pentingnya dana tunjangan guru honorer murni. "Bantuan sosial saja banyak dana yang dikeluarkan. Untuk itu, tunjangan guru honorer murni juga harus diperhatikan."
Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno mengatakan pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan agar menganggarkan dana tunjangan guru honorer murni. Bagaimanapun juga, lanjut Eddy, guru honorer murni ikut meningkatkan pembangunan pendidikan di Bandar Lampung.
"Kita jangan hanya menargetkan anggaran pendidikan 20 persen dari APBD, tapi juga memperhatikan tingkat kesejahteraan guru. Dan, saya sangat setuju kalau anggaran itu disediakan dalam APBD Perubahan 2008 ini," kata Eddy.